HASIL PERTANDINGAN LIGA FUTSAL DPC KURANJI 21 APRIL 2013

Padang, 22 April 2013

futsal  pks kuranji

Salam 3 Besar, salam olah raga, pertandingan semakin seru, kemahiran semakin bertambah, pengalaman adalah guru yang terbaik, itulah yang sedang dirasakan oleh para pemain dari dpra-dpra pks kecamatan kuranji. klasemen sementara dimenangkan oleh dpra lubuk lintah dengan poin 16 di susul dpra korong gadang dengan poin 13. sementra Top Skor masih di kantongi oleh Hadinur pemain asal Dpra Korong Gadang. semoga semangat pemain dalam bermain menular kepada semangat memperjuangkan pks untuk menjadi 3 Besar di Nasional dan Pemenang di Sumbar. amiin..

HASIL PERTANDING 21 APRIL 2013
HASIL PERTANDING 21 APRIL 2013
KLASEMEN SEMENTARA 21 APRIL 2013

KLASEMEN SEMENTARA 21 APRIL 2013

TOP SKOR SEMENTARA

Video :

“Artikulasi Cinta Kerja Harmoni” | by @MinieBintis

Senin, 15 April 2013

 

“Artikulasi Cinta Kerja Harmoni”

by Rusmini Bintis

Cinta adalah kerja keabadian, hadirnya menyatukan yang bercerai-berai, memautkan hati untuk saling berbagi. Dengan cinta pekerjaan yang berat menjadi ringan, merasionalkan yang tidak rasional. Siapapun yang hatinya ada cinta, ia akan siap berkorban.

Pasukan yang tidak memiliki cinta akan kalah, rumah tanpa cinta akan rapuh, akal tanpa cinta tidak mampu berfikir, mata tanpa cinta akan buta. Seluruh kata cinta menjadi palsu belaka tanpa bersandar pada pemilik cinta. Demi merebut mahkota cinta kepada Allah, seorang raja sanggup menyerahkan tahta. Tanpa cinta, taman tidak sanggup berbunga. Mencintai pemilik cinta adalah keindahan yang sempurna.
Kekuatan cinta seorang hamba pada Rabb nya sanggup mengalahkan langit yang kokoh, mengguncangkan dunia, meluluhlantakkan kemungkaran, menyemaikan kedamaian di seluruh alam. Dengan cinta, seorang hamba bertahan dalam kegelapan malam dengan linangan air mata. Dengan cinta, tentara siap mati dalam peperangan.
Kecintaan Khadijah pada Rasulullah adalah ketulusan dalam perjuangan, sehingga puncak kemuliaan dunia akhirat ia sandang. Kecintaan Abu Jahal adalah pada Latta dan Uzza, sehingga ia bangkrut. Keliru dalam menempatkan cinta adalah kehancuran, kebinasaan dan kekalahan untuk selamanya.
Para sahabat adalah orang-orang yang benar dalam menempatkan cinta, sehingga melodi hidup mereka mewangi. Karena kerja nyata yang mereka lakukan seirama dengan kehendak Tuhan, maka sejarah hidup mereka menjadi harmoni untuk dikenang menjadi seorang pejuang Islam. Hamzah adalah seorang komandan syuhada, tubuhnya tercabik–cabik karena cinta. Cinta Thalhah dan Zubair, adalah episode cinta agung yang mengalahkan cinta antara Romeo dan Juliet. Karena cinta mereka terdampar dalam perang Badar menuju surga Nya.
Pintu untuk mengikuti sejarah spektakuler seperti para sahabat masih terbuka lebar. Bermetamorfose dari seorang pecundang menjadi seorang pejuang butuh kesabaran berkepanjangan. Perlu tahapan dalam menuai kesuksesan. Berawal dari memperbaiki diri dan keluarga menjadi generasi qur’ani. Mengajak orang-orang untuk bersama membentuk masyarakat dan bangsa yang madani. Itulah bukti cinta seorang hamba.
Karena cinta pada Allah, nabi Ibrahim berpisah dari orang tuanya, nabi Nuh berpisah dari keluarganya. Begitulah cinta yang hakiki, tatkala kebenaran dan keadilan menjadi acuan dalam pergerakan. Ibarat minyak dan air, kedzaliman dan kebaikan tidak akan menyatu. Satu diantara keduanya pasti akan kalah. Jika iman seseorang kokoh, maka kebaikan akan menang, jika iman seseorang lemah maka kegelapan akan menyelimuti hidup.
Cinta adalah cahaya, dan untuk menghidupkan cinta maka seseorang harus bekerja. Kerja adalah simbol kekuatan. Kerja adalah bukti cinta. Cinta tanpa kerja tidak membuahkan hasil, kerja tanpa cinta akan sia- sia. Keduanya saling melengkapi. Dua rakaat sunnah dan tetesan air mata, itulah kerja Bilal bin Rabbah atas bukti cinta pada Rabb nya. Kerja Bilal dalam mengumandangkan azan, rela ditelentangkan dalam gurun pasir yang panas, itulah mahar surga.
Kerja menuntut pengorbanan harta, jiwa dan raga. Totalitas dalam dakwah, menuntut sinergisasi kerja-kerja nyata.  Kerja yang dilakukan harus berlandaskan kemauan yang dicintai. Itulah bukti setia, sehingga ia serasi, seirama. Korelasi antara cinta dan kerja akan menciptakan suasana yang harmoni. Sehingga kerja dakwah terasa indah, melenturkan kerja yang kaku, merubah permainan berhabaya menjadi menyenangkan.
Dengan cinta, kerja dan harmoni seorang kader dakwah menjadi figur yang kapabel dalam menjalankan amanah. Luas pandangannya atas sebuah masalah, tajam firasatnya, menghujam kalimat yang disampaikannya. Seluruh kemampuan individu akan terejawantahkan dalam karya. Karya tidak melulu dalam bentuk prestasi, lebih dari itu. Karya melingkupi ketulusan, keikhlasan dalam berkorban, memaafkan saat terjadi kesalahan.
Dengan cinta, kerja dan harmoni segala sisi kehidupan jadi indah. Dalam dunia pendidikan guru akan tulus mengajarkan ilmu dan keluhuran budi pekerti. Di rumah sakit akan tercipta pelayanan dan optimisme dalam menyembuhkan pasien. Karena ketiga unsur tersebut merupakan naluriah kemanusiaan. Cinta mewakili hati dan ruhani, kerja mewakili intelegensi dan gerak, sedangkan harmoni mewakili hasil yang akan dicapai, yaitu kesejahteraan dan keadilan.
Membawa cinta ke ranah politik akan melenturkan kerja dalam berstategi, yang pada akhirnya tercipta harmonisasi. Sepanjang kemerdekaan Indonesia, banyak kebijakan yang bersifat otoriter, doktrin, dan tekanan yang acapkali mengotori politik itu sendiri. Oleh karena itu, diawali dengan cinta maka ketegangan berubah menjadi kelembutan.
Mengapa merubah Indonesia dengan cinta? Karena banyak pemimpin negeri ini yang melupakan hakikat cinta pada rakyat. Perjuangan yang menyimpang dari ketulusan cinta, hanya akan berujung pada kemunduran bangsa. Sebaliknya, perjuangan yang dilandaskan dengan cinta atas bukti keimanan, maka akan berbuah kemenangan dan kejayaan.
Tidak ada kehebatan tanpa ujian. Manusia hebat bukan seorang yang turun dari langit, tetapi orang bumi yang melakukan kerja langit. Orang- orang hebat lahir melalui proses, karena emas yang bernilai tinggi telah lebih dulu ditempa dalam waktu yang  lama dan tidak mudah.  Orang hebat membutuhkan kosistensi dalam menemukan kebenaran dan strategi kemuliaan.
Mengangkat cinta, kerja dan harmoni menjadi tagline PKS dalam mengusung pemilu 2014 merupakan strategi kemenangan. Di dalamnya mengandung humanisme sebagai ciri pemimpin demokratis. Presiden Anis Matta terus berusaha membongkar paradigma masyarakat bahwa dengan cinta, bisa membuat politik lebih indah menggema.
Selayaknya tagline tersebut merepresentasikan ketulusan cinta seluruh kader PKS, agar seirama seperti yang tertuang dalam surat cintaNya. “Yuhibbuhum wa yuhibbuunahu”. Dia lah Allah yang mencintai mereka, dan merekapun mencintai Nya. Wallahu alam..

*penulis: @MinieBintis on twitter

:: PKS PIYUNGAN

HASIL PERTANDINGAN LIGA FUTSAL DPC PKS KURANJI

padang, 11 April 2013

Tetap semangat, terus berkompetisi, dan perkuat Silaturrahim. Sehubungan dengan adanya UN bagi siswa SLTA,maka liga pekan depan di undur menjadi 21 April 2013. kami ucapkan selamat menempuh UN bagi pemain futsal kelas 3 SMU, semoga antum lulus..

HASIL PERTANDINGAN 7 APRIL

HASIL PERTANDINGAN 7 APRIL

KLASEMEN  7 APRIL 13

TOP SKOR 7 APRIL 13

Meraih Kemenangan di Mata Allah | Hilmi Aminuddin

Rabu, 10 April 2013

Oleh: KH. Hilmi Aminuddin

Dakwah ini adalah proyeknya Allah, dan kita hanyalah pelaksananya saja. Kalau langkah-langkah kita sesuai dengan irsyadat (bimbingan) dan taujihat (arahan-arahan) rabbaniyyah wa-nnabawiyah (Rabb dan Nabi), kita akan dimenangkan oleh Allah SWT, insya Allah…
Karena dengan selalu disiplin terhadap manhaj rabbani, dengan taujihat rabbaniyyah, irsyadat rabbaniyah yang diberikan Al-Qur’an dan sunnah, maka kita sebelum dinilai menjadi pemenang di hadapan manusia, insya Allah telah dinilai menjadi pemenang di hadapan Allah.
Ikhwan wa akhwat fillah…meraih kemenangan di mata Allah harus menjadi target utama dan pertama sebelum meraih kemenangan menurut penilaian manusia. Na’udzubillah, kalau meraih kemenangan menurut penilaian manusia, sementara kalah menurut penilaian Allah, maka faqad khasira khusraanan mubiina. Rugi serugi-ruginya.
Saya pernah menjelaskan rumusan kemenangan rabbani yang sangat sederhana, seperti disampaikan oleh Imam Ahmad bin Hambal yang mengatakan bahwa definisi kemenangan itu adalah ‘Maa laazumul haqqu qulubana’ artinya: ‘selama kebenaran masih tetap kokoh di dalam hati kita.” Luzumul haq fi qulubina, itulah kemenangan. Itulah intishar. Itulah keberhasilan. Dalam percaturan, pertempuran, apakah ma’rakah siyasiyah, ma’rakah fikriyah, atau ma’rakah intikhabiyah, bentuknya apakah Pilkada di Kabupaten, Kota, Provinsi, Pemilu Nasional, Legislatif atau Presiden, pertama-tama yang harus diraih adalah kemenangan menurut penilaian Allah.
Insya Allah, jika kita dinilai Allah sebagai pemenang, Allah akan memberikan kemenangan yang dinilai oleh manusia. Itu rumusan dasar yang harus kita pegang. Jangan sampai target kemenangan-kemenangan pilkada atau pemilu nasional, membuat kita kalah menurut perhitungan Allah SWT. Kalah karena godaan-godaan jabatan jadi gubernur, bupati, walikota, bahkan presiden. Menang menurut manusia, kalau kemudian dalam posisi itu adalah hasil kecurangan, kezaliman dan ketamakan, maka maghlub ‘indallah, itu kalah menurut Allah.
Sebab ada inkhila-ul haq minal qalb, tercabutnya kebenaran dari hati. Tercerabutnya amanah dari hati. Inkhila-ul shidq, tercerabutnya kejujuran dari hati. Itu adalah kekalahan di sisi Allah. Tentu semua itu tidak kita inginkan. Karena itu kader-kader yang sudah memasuki lembaga-lembaga Negara, yang jadi gubernur atau wagub, atau walikota, atau wakil, agar mempertahankan kemenangan di sisi Allah dalam posisi itu. Agar tetap mustahiq (berhak) mendapatkan kemenangan berikutnya di arena perjuangan dan pergaulan antar manusia. [ ]
*http://www.al-intima.com/taujih-hilmi-aminuddin/meraih-kemenangan-di-mata-allah

Gubernur Sumbar Ingatkan “Urang Minang” di Perantauan Tak Jadi Preman

Minggu, 07 April 2013

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno berharap masyarakat Sumbar yang berdomisili di perantauan tetap menjaga dan memelihara komitmennya terhadap daerah rantau dan kampung halamannya.
Harapan tersebut disampaikan Irwan sebagai respon atas pernyataan Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) Sri Sultan HB X yang menyatakan DIY terbuka bagi semua etnis asal berkomitmen menjaga ketertiban dan kenyamanan DIY, menyusul aksi premanisme di Kota Yogjakarta akhir-akhir ini.
“Dalam sejarah dan kekinian, belum pernah terjadi etnis Minang di rantau sebagai pemicu konflik sosial atau melakukan aksi premanisme. Komitmen ini hendaknya tetap dijaga dan dipelihara,” kata Irwan Prayitno, saat dihubungi JPNN, Sabtu (6/4).
Apalagi, menurutnya, Kota Yogjakarta yang dari dulu hingga kini masih menjadi salah satu daerah tujuan terfavorit etnis Minang untuk merantau.
“Fakta bahwa masyarakat Minang akrab dengan Yogjakarta terlihat dari banyaknya ikatan keluarga Minang, sanggar dan para pelajar asal Sumbar ke Yogjakarta,” tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Sedangkan dari sektor ekonomi lanjutnya, terlihat dari banyaknya pedagang asal Minang yang ikut meramaikan pasar-pasar dis etiap sudut Kota Yogjakarta.
“Artinya kontribusi masyarakat Yogjakarta asal Minang relatif lengkap, mulai dari sosial budaya, pendidikan dan ekonomi,” kata mantan Ketua Komisi Energi dan Sumberdaya Mineral DPR RI itu.
Ditegaskan Irwan, bagusnya interaksi warga Yogjakarta asal Minang dengan masyarakat setempat menunjukkan bahwa filosofi masyarakat Minang “dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” masih diimplementasikan secara konkrit.
Karena itu dia kembali mengingatkan agar masyarakat Minang dimana pun berada agar menjaga nilai-nilai filosofi dan mengimplementasikannya secara sungguh-sungguh sebagai kontribusi nyata etnis Minang di panggung bergaulan nusantara dan dunia. (fas/jpnn)

*riaupos.co 7/4